PINGKOWEB.COM – Sering mendengar baju hazmat? Baju hazmat adalah jenis pakaian khusus yang dirancang untuk melindungi tubuh dari risiko penularan penyakit lewat udara. Kata hazmat sendiri sebenarnya singkatan dari hazardous material yang artinya zat atau bahan berbahaya.
Biasanya baju hazmat ini dikenakan oleh tenaga medis maupun pekerjaan lain yang mungkin berisiko terpapar zat berbahaya. Berikut ini pembahasan selengkapnya mengenai baju hazmat serta informasi penting lainnya:
Table of Contents
Mengenal Baju Hazmat dan Cara Kerjanya
Baju hazmat adalah jenis pakaian yang didesain khusus untuk melindungi seluruh tubuh dari zat berbahaya. Sebagai APD (Alat Pelindung Diri), pakaian ini biasanya digunakan bersama dengan sarung tangan, kacamata serta sepatu khusus.
Jenis pakaian ini umumnya dikenakan oleh petugas medis ketika bekerja di area yang rentan kontaminasi. Hazmat juga menjadi pakaian wajib yang dipakai saat pandemi Covid sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Baju ini memiliki sifat semipermeabel yang dapat melindungi pengguna dari gas maupun cairan berbahaya. Selain itu, pakaian pelindung ini mengurangi risiko terkena zat berbahaya dari pasien ketika melakukan kontak langsung.
Cara memakainya cukup sederhana mengingat fungsi baju hazmat untuk melapisi pakaian yang sedang dikenakan. Kemudian, gunakan atribut pelindung lain seperti sarung tangan, sepatu hingga masker.
Pakaian ini juga terlihat unik dengan bagian wajah, leher, pergelangan kaki serta tangan didesain lebih rapat. Alasannya agar pakaian pelindung tersebut dapat bekerja lebih efektif saat dikenakan di area yang terkontaminasi.
Klasifikasi Baju Hazmat Secara Umum
Memproduksi baju hazmat tidak boleh sembarang dan harus memenuhi sertifikasi dari WHO. Terdapat sejumlah level yang telah ditentukan berdasarkan jenis perlindungan yang dibutuhkan. Berikut ini klasifikasi baju hazmat serta penjelasannya, antara lain:
1. Level A
Pada level ini, baju hazmat dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari gas, asap, debu serta partikel yang berbahaya. Pengguna biasanya mengenakan hazmat bersama dengan alat pernapasan yang dipasang di bagian dalam pakaian.
2. Level B
Tingkat perlindungan level B memang lebih rendah dari level sebelumnya. Pengguna wajib dipakai untuk memberikan perlindungan dari cipratan zat kimia dan air. Selain itu, pengguna harus memakai boots serta sarung tangan yang tidak kedap udara.
3. Level C
Sebenarnya baju hazmat di level C memiliki kegunaan yang serupa dengan A dan B, yaitu melindungi dari gas serta zat kimia berbahaya. Pengguna biasanya mengenakan pakaian ini bersama boots, kacamata, sarung tangan, dan lainnya.
Terdapat pula alat pelindung pernapasan khusus yang disematkan di pakaian tersebut. Baju hazmat jenis ini umumnya dipakai oleh tenaga medis ketika melakukan kontak dengan korban atau pasien.
4. Level D
Pakaian pelindung ini mampu memberikan proteksi dari paparan zat kimia langsung. Pengguna juga memakai peralatan lain seperti sepatu khusus dengan sol baja, gaun penutup hingga face shield atau masker. Dengan begitu, pengguna akan terlindungi secara maksimal.
Bagaimana Cara Melepas Baju Hazmat?
Memasang dan melepaskan baju hazmat seringkali membutuhkan waktu cukup lama. Pengguna harus memperhatikan prosedurnya dengan tepat untuk mencegah kontaminasi di bagian tubuh tertentu.
Pertama, pengguna tidak disarankan untuk menyentuh bagian luar baju hazmat, karena sudah terkontaminasi. Selanjutnya, lepaskan baju perlahan dengan menggulung ke bawah mulai dari bagian kepala sampai ke kaki.
Pengguna juga disarankan untuk mencuci tangan setiap selesai melakukan prosedur tersebut. Apabila baju hazmat sudah terlepas, pengguna bisa mencuci tangan kembali maupun mandi jika memungkinkan.
Akhir Kata
Demikian pembahasan mengenai baju hazmat adalah bagian dari proteksi diri. Pengguna bisa mengenakannya berdasarkan kebutuhan. Selain itu, pengguna juga harus memahami prosedur dengan tepat saat melepas atau mengenakannya agar maksimal melindungi.