Kumpulan Lagu Rhoma Irama Terbaik dari Album Terpopuler

Advertisements
Advertisements

8. Gelandangan

Kering sudah rasanya air mataku
Terlalu banyak sudah yang tertumpah
Menangis meratapi buruk nasibku
Nasib buruk seorang tunawisma

Langit sebagai atap rumahku
Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan

Bacaan Lainnya
Advertisements

Langit sebagai atap rumahku
Dan bumi sebagai lantainya
Hidupku menyusuri jalan
Sisa orang yang aku makan

Jembatan menjadi tempat perlindungan
Dari terik matahari dan hujan
Begitulah nasib yang aku alami
Entah sampai kapan hidup begini

Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm hm-hm-hm

9. Judi

Judi (judi), menjanjikan kemenangan
Judi (judi), menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong), kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong), kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan

Judi (judi), meracuni kehidupan
Judi (judi), meracuni keimanan
Pasti (pasti), karena perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti (pasti), karena perjudian
Perdukunan ramai menyesatkan

Yang beriman bisa jadi murtad, apalagi yang awam
Yang menang bisa menjadi jahat, apalagi yang kalah
Yang kaya bisa jadi melarat, apalagi yang miskin
Yang senang bisa jadi sengsara, apalagi yang susah
Uang judi najis tiada berkah

Uang yang pas-pasan karuan buat makan
Itu cara sehat ‘tuk bisa bertahan
Uang yang pas-pasan karuan ditabungkan
Itu cara sehat ‘tuk jadi hartawan

Apa pun nama dan bentuk judi
Semuanya perbuatan keji
Apa pun nama dan bentuk judi
Jangan lakukan dan jauhi

Judi

10. Kata Pujangga

Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Taman suram tanpa bunga

Ada yang dicinta giat bekerja
Entah apa entah siapa
Karena cinta jiwa gairah
Tanpa cinta hidup pun hampa

Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Tapi jangan cinta buta

Soal cinta soal kita
Cinta kebutuhan manusia
Siapa saja memerlukannya
Karena cinta punya daya

Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga

Yee… ha! Yeh!

11. Keramat

Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu

Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya

Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridla Ilahi karena ridlanya
Murka Ilahi karena murkanya

Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu

Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja

Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua

12. Malam Terakhir

Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti

Esok aku akan pergi lama kembali
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Aku akan sabar menanti kembali
Selamat jalan dan sampai jumpa lagi

Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Esok kita akan berpisah
Tentu hari-hari kan jadi sunyi
Semakin lama kita berpisah
Semakin mesra untuk berjumpa

Malam ini malam terakhir bagi kita
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada
Kita akan berjumpa di saat bahagia
Di saat malam pesta perkawinan kita

Mengapa… Mengapa hatiku berdebar-debar
Seakan-akan ku ragu
Untuk merelakan kepergianmu kasih

Mengapa… Mengapa hatiku berkata-kata
Seakan-akan berbisik
Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi

Kepergianku hanya untuk kembali
Kita berpisah untuk berjumpa lagi
Kecuali bila Tuhan menghendaki
Tentu saja kita harus rela hati
Karena kehendak-Nya itu yang terjadi

13. Penasaran

Kalau belum bisa aku mendapatkan
Oh gadis manis yang menjadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan

Memang dia yang paling manis
Di antara gadis yang manis
Aku pun tak merasa heran
Kalau dia jadi rebutan

Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan

Semua orang gila padanya
Semua orang berlomba-lomba
Untuk mendapat kasih-sayangnya
Bermacam-macam cara pun dilakukan
Tidak ubahnya seperti perlombaan

Kalau aku belum bisa mendapatkan
Oh gadis manis yang menjadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaran
Sampai mati pun akan kuperjuangkan

14. Pertemuan

Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan
Sakit karena perpisahan kini telah terobati
Kebahagiaan yang hilang kini kembali lagi

Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan

Rindu yang selama ini sudah membeku
Mencair diterpa cinta dalam senandung

Cinta yang selama ini sudah menggunung
Tercurah sudah penuh dengan kemesraan

Tak ingin lagi berpisah
Cukup sekali berpisah
Tak ingin lagi merana
Cukup sekali merana

Advertisements
Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *